Tegas, Prabowo Ingatkan Polri dan Kejagung Jangan Bekingi Judi Online
November 07, 2024
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberikan arahan pada retreat menteri pada Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. (Foto oleh Handout/Media Partner Partai Gerindra/AFP)
LiputID.com, Jakarta -Presiden Prabowo Subianto mengingatkan jajaran Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polkam), Kejaksaan Agung (Kejagung), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk tidak terlibat dalam membekingi aktivitas judi online.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, di Kantor Presiden, Jakarta, pada Rabu (6/11/2024).
Menurut Meutya, Presiden Prabowo meminta seluruh jajarannya untuk bekerja sama dalam memerangi praktik judi online, bukan mendukung atau melindunginya.
"Tadi disebutkan beberapa institusi atau lembaga, Polri, Jaksa Agung, kemudian juga Kemenko Polkam, dan bahkan tidak tertutup tiga institusi itu. Tapi semuanya bekerja sama, tidak boleh ada beking-bekingan," ujar Meutya.
"Ini bahasa beliau, tidak boleh ada yang membeking, yang membantu atau apa pun itu," tambahnya.
Meutya juga menekankan bahwa Prabowo menilai judi online sebagai ancaman yang harus diperangi, karena korbannya mayoritas berasal dari kalangan masyarakat kurang mampu. Meutya menegaskan bahwa tidak boleh ada kolusi antara aparat penegak hukum dan pelaku judi online.
"Ini juga mengutip persis ucapan beliau, 'bekerja sama, bersatu, untuk melawan judi online'," ujar Meutya.
Lebih lanjut, Meutya menyampaikan bahwa setiap pegawai di kementeriannya yang terbukti terlibat dalam judi online akan segera dinonaktifkan.
"Dan rapat barusan juga kami gunakan kesempatan sesudahnya untuk berdiskusi dengan Polri, Kapolri khususnya, mengenai langkah-langkah ke depan yang tentunya ini tertutup," jelas Meutya.