HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar
Banner Ad Space

Pengguna Gmail Wajib Waspada jika Dapat Link Ini, Bisa Kuras Rekening

Ilustrasi. Modus terbaru penipuan siber mengancam miliaran pengguna Gmail. (Foto: iStockphoto/Carlos Alvarez)

LiputID.com, Jakarta - Pengguna Gmail kini dihadapkan pada ancaman penipuan online yang semakin canggih.

Modus terbaru memungkinkan para pelaku kejahatan siber untuk menyamarkan tautan sehingga tampak aman, bahkan saat pengguna mengarahkan kursor ke atas tautan tersebut.

Penjahat siber kini tidak hanya memalsukan teks tautan agar terlihat seperti situs login atau halaman tepercaya, tetapi juga memanipulasi teks yang muncul ketika tautan di-hover.

Trik ini digunakan untuk mengelabui pengguna Gmail agar mengklik tautan berbahaya, terutama bagi mereka yang mengakses email melalui peramban web.

Sekali diakses, tautan tersebut dapat mencuri data pribadi pengguna dan, dalam beberapa kasus, mengancam akses ke rekening bank.

Pembuatan tautan palsu ini tidak memerlukan kode Javascript yang rumit; cukup dengan HTML sederhana. Ketika pengguna Gmail di peramban seperti Chrome mengarahkan kursor ke tautan, URL aslinya akan muncul di pojok kiri bawah layar.

Para pelaku memanfaatkan kelengahan pengguna yang jarang memeriksa URL tersebut.

Pada tahun 2020, pakar keamanan siber dari KnowBe4 memperingatkan bahwa metode mengecek tautan dengan hovering tidak selalu aman.

Mereka mengingatkan kemungkinan bahwa ini bisa saja jebakan.

Meski Google mengklaim telah memblokir lebih dari 99,9 persen spam dan phishing serta menggunakan proteksi berbasis AI untuk mendeteksi manipulasi tautan, pengguna tetap disarankan untuk waspada.

"Gmail memblokir lebih dari 99,9 persen spam, upaya phishing, dan malware agar tidak sampai ke Anda. Sebagai bagian dari perlindungan berbasis AI, Gmail memperhitungkan metode pengaburan tautan saat mengklasifikasikan pesan. Selain itu, Gmail secara otomatis memindai lampiran dalam pesan yang dikirim dan diterima untuk mencari virus." ungkap juru bicara Google, seperti dikutip dari Forbes, Kamis (7/11).

Google juga menyarankan pengguna mengikuti kuis phishing Gmail agar lebih terlatih mengenali email mencurigakan.

Penggunaan aplikasi email di desktop atau perangkat seluler yang lebih aman daripada melalui peramban web juga direkomendasikan.

Dengan langkah-langkah ini, pengguna Gmail dapat mengurangi risiko pencurian data dan kerugian finansial yang diincar pelaku kejahatan siber.
Tutup Iklan
Floating Ad Space